Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Minggu, 10 Juli 2011

Korupsi_Warisan Budaya VOC sang PENJAJAH

saya mau sedikit sharing pengetahuan, tetapi ga Environmental Health Science ya... hehe.. agak nyimpang dari judul Blog saya, tapi gak apalah
ini tentang sejarah korupsi kita..

Baru sekitar 30 menit yang lalu saya membaca sebuah koran yang begitu menggugah semangat saya...
sebut saja.. Republika. hehe.. (peace).
satu demi satu halaman saya jejaki..
hingga akhirnya ku dapati sebuah judul
"Siapa Bilang VOC BUKAN PENJAJAh???"
Waw, bahkan saya baru ngeh kalau ternyata ada sejarawan yang menganggap bahwa VOC hanya sebuah kongsi dagang, dan mereka tidak pernah menjajah.

well, now lets reveal the truth!

VOC berdiri pada 20 Maret 1602.
Awalnya begini, orang-orang Belanda datang ke Indonesia dengan niat berdagang rempah-rempah. Kenapa harus jauh-jauh ke Indonesia sih? karena saat itu harga rempah-rempah di Eropa sangat tinggi. Para pedagang tersebut akhirnya membuat suatu perusahaan dagang yang dikenal dengan VOC ([i][/i]De Vereenigde Oost Indische Compagnie[i][/i]). yang luar biasa, pada tahun 1602 pemerintah Belanda memberikan kewenangan yang begitu besar pada VOC, layaknya sebuah negara. VOC mendapat hak memiliki uang sendiri, tentara, dan menyatakan perang terhadap suatu negara (hak oktroi). salah satu buktinya adalah penyerangan VOC terhadap Jayakarta pada 20 Mei 1619. yup, penjajahan dimulai.

selain menyulut peperangan dan pembantaian penduduk di banyak wilayah, VOC juga menjadi agen pemasok budak. pada tahun 1642 VOC meresmikan adanya perbudakan. sebagian besar perbudakan terjadi di Jawa, tetapi budak tersebut berasal dari berbagai daerah di luar Jawa. pada tahun 1621, tercatat ada 883 orang (176 tewas dalam perjalanan) dibawa ke Jawa dan dijual sebagai budak. Bahkan antara tahun 1670-1699, lebih dari separuh penduduk Batavia adalah budak! (sedih T-T)
sejak pemberian hak oktroi itu [u][/u]VOC telah meninggalkan fungsinya sebagai kongsi dagang.[u][/u]

peninggalan buruk dari VOC, selain mewariskan sistem perbudakan dan aksi kekerasan, kongsi dagan ini juga meninggalkan jejak kelam sebagai cikal bakal perilaku korup birokrasi Indonesia saat ini. Kongsi dagang ini sukses menciptakan oknum-oknum pejabat berjiwa entrepreneur. Artinya, jabatan yang mereka miliki digunakan untuk merauk laba yang sebanyak-banyaknya. Mereka memanfaatkan sistem hubungan kekuasaan untuk korupsi, pemungutan liar, penyelundupan, dan sebagainya.

situasi ini bersamaan dengan lemahnya sarana kontrol sehingga penyimpangan semakin tumbuh subur dan menjadi salah satu faktor kebangkrutan  VOC dan berlanjut ketika kekuasaan sudah ada di tangan pemerintah Belanda.

Pemerintah Belanda dengan birokrasinya yang bobrok ternyata mampu menguasai Indonesia hingga berabad-abad lamanya hingga kekuasaan itu jatuh ke tangan Inggris. Ketika Inggris berkuasa, mereka sudah dapat membaca kebobrokan ini. Pemerintah Inggris benar-benar menindak tegas pegawai yang melakukan korupsi, bahkan tidak segan-sega mereka menghukum mati para pegawai yang korup.
sayangya, kekuasaan mereka hanya berlangsung 5 tahun sehingga korupsi pegawai semakin menjadi-jadi.

ternyata sifat korup ini berkembang hingga saat ini. jadi kalau ditanya kenapa negeri ini sulit sekali dibebaskan dari korupsi?
tengoklah sejarah kawan..

^_^
sekian dari saya.. semoga bermanfaat... :D

source: Republika, Senin 11 Juli 2011

0 komentar:

Posting Komentar