Pages

Subscribe:

Ads 468x60px

Rabu, 18 Januari 2012

Dancing Day_really fun.

Mungkin hanya sedikit orang yang percaya bahwa dulu aku adalah seorang singer dan vokalis band. Tetapi, mungkin jauh lebih sedikit orang yang percaya bahwa dulu aku juga pernah menjadi dancer untuk traditional dance.
Sebenarnya, gairah untuk menari sudah muncul sejak kecil. Di usia 5 tahun, ibu sering mengajakku ke sanggar tari milik Budhe. Di sana aku diajari jaipong, blegidot, dan entah tari apa lagi. Hingga pada saat perpisahan kelas 6 aku menciptakan tarian unik yang terinspirasi dari tari x (Aigoo, lupa namanya). Di SMP bakat menariku terdeteksi oleh guru seni hingga akhirnya aku terpilih menjadi perwakilan sekolah dan mendapatkan posisi runner up di kompetisi tari wayang (sungguh tarian yang sangat sulit bagiku!)
Akan tetapi, setelah aku kuliah, dunia berubah. singing and dancing, mereka bilang “Those things shouldn’t be any part of your life! Kamu sudah memutuskan untuk menjadi ‘akhwat’, jadi kamu harus konsekuen dengan keputusanmu itu. Jangan pernah menampilkan itu di depan umum karena itu akan menarik para pria.” Well, nothing I can do. Ini keputusanku, berarti segala konsekuensinya harus aku terima dan jalani. akhirnya, saat itu aku berpikir bahwa ga ada gunanya lagi aku berlatih, maka aku putuskan off sekalian, kecuali singing.  itu pun kulakukan sebatas di kamar, kamar mandi, dan saat jalan ke kampus. Even I didn’t have any braveness to sing loudly. Aku sadar hal itu akan membunuh bakatku secara perlahan. tapi ya sudah lah, Alloh akan menggantinya dengan yang lebih baik.
Hingga suatu ketika, aku merasa sangat-sangat jenuh. Hidup serasa monoton, tak bergairah, dan lemah. yang tersisa hanyalah ingatan tentang kegagalan-kegagalan yang menimpa dengan bertubi-tubi pada beberapa bulan terakhir ini. Yang ada dalam benakku hanya kata “bosan” yang dilanjutkan dengan kalimat “I need something new and fresh in my daily. but, what is it?”
setelah aku evaluasi, ternyata akhir-akhir ini aku terlalu serius. Harus ada sesuatu yang fresh yang dapat mencairkan segala kepenatan. tak disangkat memori tentang tari-menari berkelebat di otak. Bukan lain karena banyaknya girlband dan boyband korea yang full dance and music yang sudah merajalela dikalangan mahasiswa Indonesia. Mau tak mau, girl and boyband korea itu pun memaparku hingga aku berpikir,”Dulu aku dancer, apakah sekarang jiwa seni itu masih ada di dalam diriku? bisa kah aku menari sebaik mereka?”
singkat cerita..
tap_tap_tap. ku coba hentakkan kaki ini mengikuti irama lagu.
tap_tap_tap.Tangan ini sudah tak dapat lagi bergemulai, kaki ini hanya bisa berjenjang, tubuh ini pun bergerak tanpa ketukan. Otak ini sepertinya sudah lupa bagaimana mengalirkan alunan musik dalam denyut nadi. Tak ada yang terkoordinasi. kaget bercampur kecewa. gerakan yang begitu sederhana pun tak bisa aku lakukan. “Damn, I’ve lost everything!” kepala ini tertunduk malu karena pada akhirnya tak ada lagi yang bisa aku banggakan. “Aku tidak secerdas mereka, dan kini aku tak bisa selincah diriku yang dulu. apa lagi yang aku miliki???” Hati ini diselimuti rasa sedih walau tak sampai menangis. Memejamkan mata sejenak dan menghela napas panjang jauh lebih melegakan dari pada membuang butiran air mata untuk penyesalan seperti ini.
Benar saja, setelah menghela napas panjang, aku teringat dengan moto hidupku,”Giving Up is not my passion!”.
tap_tap_tap, ku coba lagi menari beralun musik
tap_tap_tap, ku coba lagi
tap_tap_tap, hari tlah berganti, tapi terus ku coba lagi
tap_tap_tap, hari terus berganti, dan terus ku coba lagi
tap_tap_tap, dan hari ini semua terbukti! aku bisa melakukannya! satu part tarian berhasil ku lakukan dengan benar.
fresh333! dengan sangat sadar, aku tersenyum bahagia karena akhirnya hari-hari yang monoton itu berhasil aku isi dengan merebut kembali suatu anugerah yang sempat ku biarkan pergi. Meskipun demikian, aku bukan orang yang mudah mematahi janji. “Just dance for my self. I’ll never show it up to any one. just do it like a daily exercise or gymnastic. not to entertain people!”
jadi ternyata, pendapatku sebelumnya salah. Seharusnya aku tetap berlatih, bagaimanapun juga hari-hariku sangat membosankan jika terus menerus berhadapan dengan tulisan, makalah, dan jurnal. bakat terpendam ini ternyata mampu merubah hari-hari yang monoton itu menjadi lebih berwarna dan menantang.
:)
walau harus sedikit menggila sendiri dikamar, but it's really fun! :D

Please don’t think that you just will to do everything that can arise your popularity up. Do something with a freedom. Don’t burden yourself with popularity, it’s really not important.” ^_^

0 komentar:

Posting Komentar